Rabu, 19 Juni 2013

mata uang Yahudi



Pada thn 141-140 sM Antiokhus VII memberi izin kepada Simon Makabe -- 'imam dan panglima orang Yahudi mencetak koin uang sendiri sebagai alat pembayaran yg sah di dalam negerimu' (1 Makabe 15:6). Sejak itu koin uang Yahudi ditempa, umumnya tembaga, sedang negeri-negeri tetangganya mengeluarkan koin perak berlimpah. Koin perdana Yahudi menghormati hukum kedua, karena itu motif-motif koin mereka ketat terikat kepada pola-pola hortikultura dan benda-benda mati. Koin yg ditempa pada pemerintahan raja-raja Herodes satu dua kali melanggar hukum kedua, karena pada satu sisi memperagakan kepala kaisar yg sedang memerintah, dan kadang-kadang wajah Herodes sendiri[1]. Selama masa Revolusi Pertama (6670 M) dengan bangga orang Yahudi menempa pertama kalinya koin perak mereka, mengeluarkan baik syikal perak, seperempat syikal, setengah syikal maupun koin perunggu. Sebagai akibat dari revolusi ini perbendaharaan Bait Suci disita, sehingga tidak ada lagi persediaan logam orang Yahudi untuk menempa koin pada Revolusi Kedua (132-135 M). Karena itulah mereka rayakan kemerdekaan mereka dengan menempa ulang koin asing lama, membubuhinya cap-cap Yahudi, dan tulisan ukir 'kelepasan Yerusalem'.
Satu-satunya koin Yahudi yg disebut dalam PB ialah uang perunggu lepton (dari Yunani leptos  ('kecil, mungil'). Inilah peser yg dimasukkan janda itu dalam Mrk 12:42 dan Luk 21:2; mata uang itu juga disebut dalam Luk 12:59 (Yunani), yang menggambarkan uang yang sekecil-kecilnya (= sampai uang yg sekecil-kecilnya). Harganya sama dengan setengah uang Roma quadrans, jadi seperdelapan assarion. Mata uang ini ditempa oleh prokurator-prokurator dan raja-raja setempat untuk daerahnya masing-masing. Menurut mitos bahwa Pilatus memakai gambaran yg menghina orang Yahudi pada mata uangnya.


[1] Wiseman. Illustrations from Biblical Archaeology, hlm 86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar