Pada
thn 141-140 sM Antiokhus VII memberi izin kepada Simon Makabe -- 'imam dan
panglima orang Yahudi mencetak koin uang sendiri sebagai alat pembayaran yg sah
di dalam negerimu' (1 Makabe 15:6). Sejak itu koin uang Yahudi ditempa, umumnya
tembaga, sedang negeri-negeri tetangganya mengeluarkan koin perak berlimpah.
Koin perdana Yahudi menghormati hukum kedua, karena itu motif-motif koin mereka
ketat terikat kepada pola-pola hortikultura dan benda-benda mati. Koin yg
ditempa pada pemerintahan raja-raja Herodes satu dua kali melanggar hukum
kedua, karena pada satu sisi memperagakan kepala kaisar yg sedang memerintah,
dan kadang-kadang wajah Herodes sendiri[1].
Selama masa Revolusi Pertama (6670 M) dengan bangga orang Yahudi menempa
pertama kalinya koin perak mereka, mengeluarkan baik syikal perak, seperempat
syikal, setengah syikal maupun koin perunggu. Sebagai akibat dari revolusi ini
perbendaharaan Bait Suci disita, sehingga tidak ada lagi persediaan logam orang
Yahudi untuk menempa koin pada Revolusi Kedua (132-135 M). Karena itulah mereka
rayakan kemerdekaan mereka dengan menempa ulang koin asing lama, membubuhinya
cap-cap Yahudi, dan tulisan ukir 'kelepasan Yerusalem'.
Satu-satunya
koin Yahudi yg disebut dalam PB ialah uang perunggu lepton (dari Yunani
leptos ('kecil, mungil'). Inilah peser
yg dimasukkan janda itu dalam Mrk
12:42 dan Luk
21:2;
mata uang itu juga disebut dalam Luk
12:59 (Yunani), yang menggambarkan uang yang
sekecil-kecilnya (= sampai uang yg sekecil-kecilnya). Harganya sama dengan
setengah uang Roma quadrans, jadi seperdelapan assarion. Mata uang ini ditempa
oleh prokurator-prokurator dan raja-raja setempat untuk daerahnya
masing-masing. Menurut mitos bahwa Pilatus memakai gambaran yg menghina orang
Yahudi pada mata uangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar